DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................. i
Daftar isi............................................................................................ ii
Kata Pengantar................................................................................. iii
Pendahuluan................................................................... 2
Arti Perkembangan ........................................................ 3
Definisi
Psikologi Perkembangan................................... 3
Tujuan Mempelajari Psikologi Perkembangan................ 4
Sejarah Singkat Psikologi Perkembangan....................... 5
Istilah Perkembangan dan Pertumbuhan........................ 6
Kesimpulan.................................................................... 9
Daftar Pustaka
Pendahuluan
Pernahkah kita berfikir, apakah hal yang tidak bisa
terulang kembali. Ya jawabannya adalah waktu. Karena seorang bijak pernah
berkata “Yang paling jauh dari kita
adalah waktu, karena kita tidak bisa mengulanginya lagi walaupun hanya satu
detik yang lalu.’’ [1]
Dalam hidup, kita selalu berurusan dengan waktu dimana
terkadang kita harus berburu dengan waktu untuk dapat menyelesaikan suatu hal.
Sudah tak asing di tenglinga kita akan istilah istilah yang mengaitkan waktu.
Seperti time is money misalnya. Ini
berarti betapa pentingnya waktu dalam kehidupan kita karenanya waktu itu tidak
bisa diulangi lagi, maka kita harus dapat memanfaatkannya dengan baik.
Seiring dengan bertambahnya waktu yang kita rasakan
dalam kehidupan kita saat ini, tentu bertambah pula usia kita. Coba kita kembali
lagi ke belakang. Masih ingatkah kita kapan kita dilahirkan..?, Jawabannya
pasti ingat, ya ingatnya dari orang tua kita, katanya kita lahir tanggal
segini, bulan ini, jam segini.Bagaiman keadaan kita waktu itu..? tentunya kita
masih memerlukan bantuan orang lain dalam segala hal,karena kita waktu itu
tidak bisa melakukan apa apa, yang bisa kita lakukan hanyalah menangis.
Kemudian masih ingatkah kita waktu pertama kali kita
bersekolah..? Apakah itu di Taman Kanak kanak atau di Sekolah Dasar. Bagaimana
keadaan kita dahulu. Waktu akan berangkat sekolah kita minta diantar oleh ayah
atau ibu, karena kita pada saat itu belum berani untuk berangkat ke sekolah
sendirian. Lalu dengan kesukaan kita waktu itu. Kita selalu menantikan
datangnya hari minggu, karena dihari minggu banyak tanyangan film kartun yang
sayang kalau kita lewatkan.
Setelah itu bagaimana waktu kita duduk di bangku SMP,
dan juga di bangku SMA. Tentu ada banyak hal yang berbeda,yang kita rasakan
dahulu dengan sekarang. Lalu sekarang lihatlah diri kita, wow ternyata kita
sudah menjadi dewasa kita duduk di bangku kuliah, Ternyata banyak perubahan
dalam diri kita yang kita rasakan saat ini. Coba kita buktikan, apakah celana
yang kita kenakan pada saat di sekolah dasar masih bisa di pakai oleh kita pada
waktu sekarang ini..? dan apakah kita masih suka menonton film kartun pada hari
minggu..? Dengan lantang pasti akan anda katakan TIDAK.
Ini membuktikan bahwa, dalam kita menjalani kehidupan
ini dari awal hingga akhir nanti kita akan megalami suatu hal yang berbeda pada
setiap tingkat nya. Dalam deskripsi diatas terlihat bahwa suatu hal yang
berbeda ada pada tingkah laku, dimana kita masih suka menonton film kartun pada
hari minggu dan lihat kita sekarang kesukaan seperti itu telah berubah menjadi
kesukaan yang lain sesuai dengan usia kita sekarang. Ini menunjukan juga bahwa
setiap individu mengalami perkembang dalam hidupnya.
Pembahasan
A. Arti
Perkembangan
Seperti sudah disingung diatas bahwa setiap individu
mengalami perkembangan. Jadi dapat kita tarik kesimpulan dari diskripsi diatas
arti dari perkembangan itu sendiri. Tadi dikatakan bahwa waktu dalam dalam
kehidupan manusia tidak bisa diulangi lagi. Kemudian setiap manusia mengalami
masa masa, mulai dari konsepsi (lahir) hingga dewasa, dan mati, yang di
ilustrasikan diatas pada individu
mengenyam jenjang pendidikan. Dan kemudian terdapat perubahan tingkah laku pada
setiap jenjangnya. Ini berarti perkembangan adalah suatu proses yang kekal dan
tetap menuju terwujudnya hakekat manusia yang lebih tinggi dan berkualitas
berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar.
Dikatakan sebagai proses karena setiap manusia dalam
hidup selalu melakukan sesuatu pada setiap masa nya. Dikatakan kekal dan tetap
karena manusia selalu berkembang terus hingga ia mati, dan tetap konsisten
untuk selalu melakukannya. Dengan munuju kepada arah tingkatan yang lebih
tinggi pada setiap tahapnya, untuk mencapai kematangan yang di dapat dari
pertumbuhan dan proses belajar.
B. Definisi
Psikologi Perkembangan
Menurut Abu
Ahmadi dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan adalah “Cabang dari
Psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang baik, yang menyangkut
perkembangan atau pun kemunduran prilaku seseorang sejak masa konsepsi hingga
dewasa.”[2]
Menurut Dr.H.
Syamsu Yusuf LN,M.Pd. Psikologi perkembangan adalah “Salah satu bidang
psikologi yang memfokuskan kajian atau pembahasannya mengenai perubahan tingkah
laku dan proses perkembangan individu dari mulai masa konspsi (pra natal),
sampai mati”.[3]
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
psikologi perkembangan adalah Cabang dari psikologi yang mempelajari tentang
proses perubahan tingkah laku serta perkembangan individu sepanjang masa
hidupnya.
C. Tujuan Mempelajari
Psikologi Perkembangan
Seperti telah di kemukakan diatas bahwa, psikologi
perkembangan adalah mempelajari tentang proses perubahan tingkah laku serta
perkembangan individu sepanjang masa hidupnya. Jadi disiplin ilmu ini di
pelajari karena kehidupan individu setiap saat selalu berkembang kearah yang
lebih tinggi sepanjang hidupnya. Dengan mempelajari disiplin ilmu ini maka di
harapkan dapat mengerti dan paham tentang apa itu psikologi perkembangan.
Karena disiplin ilmu ini langsung membahas masalah diri kita sendiri, yang
notabene akan, sedang,dan pasti akan kita lalui.
Gejala gejala perubahan tingkah laku manusia
berkembang setiap saat. Dan kita pun harus mengerti tentang hal itu.Untuk dapat
mengerti maka ilmu psikologi perkembangan ini lah solusinya.
Selain itu juga pada permasalahan permasalahan pada
setiap individu harus di carikan solusinya. Temuan penelitian menunjukan
problem terbesar pada umur remaja (umur yang paling rawan terhadap dampak
negatif) ialah kuranganya pengertian terhadap remaja. Orang tua sering di
kejutkan dengan perubahan secara tiba tiba, misalnya yang tadinya patuh menjadi
tidak patuh. Dan masih banyak hal yang patut kita ketahui tentang dunia
perkembangan apakah yang mempengaruhinya untuk berbuat seperti itu apakah di
lingkungan sekolah,atau keluarga.
Maka dengan memahami psikologi perkembangan orang tua,
pendidik, guru, akan dapat melihat bahwa pertumbuhan psikis yang akan membawa
individu kearah dewasa. Pada satu saat akan bebas berfikir, berpendapat dan
berperasaan serta tidak ingin di perintah oleh siapapun. Kesalahpahaman anatara
orang tua, pendidik, dengan individu yang sedang mengawali proses
perkembangannya akan terjadi apabila tahap dan tugas perkembangan tidak di
pahami.
D. Sejarah
Psikologi Perkembangan
Perhatian dan pengamatan terhadap anak anak dimulai
oleh para filsuf. Sebenarnya sudah sejak abad ke – 5 sebelum masehi. Contohnya
Aristoteles, orang yang menghendaki pendidikan agar menciptakan kehidupan
nasional sehingga ia menitikberatkan perkembanganb individu. Ini berarti
perhatian mengenai perkembangan anak sudah ada sejak abad para filusuf. Oleh
karenanya pemikiran ini ada pada zaman filusuf, maka masih bercampur dengan
ilmu filsafat (induk dari segala ilmu), belum menjadi disiplin ilmu sendiri
seperti sekarang ini.
Pada akhir abad ke 18 psikologi perkembangan menyusul
sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Diawali dengan munculnya aliran philantopinisme, adalah suatu paham yang
mencintai sesama manusia terutama terhdap anak anak. Aliran ini didirikan oleh
Johan Bernhard Basedow,[4]
ilmuan Jerman.
Dengan diawali oleh Bernard Baesedow ini lah maka
muncul ilmuan ilmuan lain didunia yang giat mengadakan penulisan tentang gejala
pekembangan anak.
Contohnya di Indonesia, yang kita kenal adalah bapak
Ki. Hajar Dewantara, buah karya yang kita kenal lewat sejarah adalah mendirikan
Sekolah Taman Siswa. Yang menampung banyak anak anak dari semua kalangan agar
menuntut ilmu disana. Hal ini menunjukan bahwa Ki. Hajar Dewantara ,
memperhatikan anak anak. Agar anak anak yang sedang berkembang dapat cerdas.
Atau dengan kata lain untuk mencerdaskan anak bangsa, leawat pendidikan sejak kecil.
Saat ini Psikologi perkembangan telah sampai kepada
kita. Ilmu ini tidak hanya di pelajari oleh mahasiswa/I jurusan Psikologi saja
tetapi juga dipelajari oleh selain pada jurusan psikologi, contohnya kita saat
ini di Program Studi Pendidikan Agama Islam. Dan ilmu ini sekarang sudah
menjadi ilmu yang mandiri.
Sedangkan di negara Negara lain ilmuan yang meneliti
tentang perkembangan individu adalah:
a.
Jerman :
Pasangan suami istri Wiliam Stern dan Clara Stern dalam bukunya Psychologi der Pruchen Khindeit (Psikologi
anak pada usia sangat muda) 1914
Charlotre
Buhler dan suaminya Karl Buhler dengan bukunya Kindheit und Jugend ( Masa anak
anak muda) 1928
b.
Inggris :
Herbert Spencer dengan bukunya The Principles of Psikology (Prinsip prinsip
Psikologi).[5]
c.
Dll
E. Istilah
Pertumbuhan dan Perkembangan
a.
Pertumbuhan
Tumbuh adalah berbeda dengan berkembang. Pribadi yang
tumbuh mengandung arti yang berbeda dengan arti yang berkembang. Oleh kerena
itu dibedakan antara timbuh dan berkembang. Dalam pribadi manusia, baik yang
jasmaniah maupun yang rohaniah terdapat dua bagian yang berbeda sebagai kondisi
yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju kearah kesempurnaan. Dua bagian
kondisional pribadi manusia itu adalah meliputi :
1.
Bagian pribadi
material yang kuantitatif
2.
Bagian pribadi
fungsional yang kualitatif
Kenyataan itulah yang melahirkan perbedaan antara
pertumbuhan dan perkembangan..Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan
yang kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya pegaruh
lingkungan. Perubahan kuantitatif dapat berupa pembesaran atau penambahan,
tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dan dari sedikit menjadi
banyak dan sebagainya. Contohnya adalah berat badan, tinggi badan, usia dll.
Tetapi ini tidak berarti bahwa pertumbuhan ini berlaku hanya pada bagian yang
kuantitatif saja, karena tidak selamanya material itu kuantitatif Material
dapat terdiri dari bahan bahan kuantitatif seperti misalnya atom, sel, kromosom
dan dapat pula material terdiri dari bahan bahan kualitatif seperti missal
keinginan, ide, pengetahuan, dll. Jadi material ini dapat terdiri dari kualitas
maupun kuantitas.
Dari uraian di atas dapatlah kita merumuskan arti
pertumbuhan pribadi sebagai perubahan kuantitatif pada material pribadi seperti
: sel, kromosom butir darah, lemak, adalah tidak dapat dikatakan berkembang,
melainkan bertumbuh. Begitu juga material pribadi seperti kesan, keinginan,
ide, pengetahuan, nilai. Selama tidak dihubungkan dengan fungsinya tidak
dapatdikatakan berkembang melainkan bertumbuh.
b.
Perkembangan
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan
ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak di
tekankan pada segi material, melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini,
perkembangan dapat di artikan sebagai perubahan kualitatif daripada fungsi-
fungsi.
Perubahan suatu fungsi adalah di sebabkan oleh adanya
suatu proses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi itu. Dan
disamping itu di sebabkan oleh karena perubahan tingkah laku hasil belajar.
Fungsi fungsi kepribadian manusia berhubungan dengan aspek jasmaniah dan aspek
kejiwaan.
Fungsi fungsi kepribadian yang jasmaniah misalnya:
-
Fungsi motorik
pada bagian tubuh
-
Fungsi sensorik
pada alat alat indera
-
Fungsi neurotic
pada system syaraf
-
Fungsi
pernapasan pada alat pernapasan
Fungsi fungsi kepribadian yang bersifat kejiwaan
misalnya :
-
Fungsi perhatian
-
Fungsi
pengamatan
-
Fungsi tahapan
-
Fungsi ingatan
-
Fungsi pikiran
-
Fungsi perasaan
Setiap fungsi, baik jasmani maupun kejiwaan, dapat
mengalami perubahan. Perubahan pada fungsi fungsi tersebut tidak secara
kuantitatif, melainkan lebih bersifat kualitatif. Perubahan yang kualitatif
tidak dapat dikatakan tidak dapat dikatakan sebagai pertumbuhan, melainkan
sebagai perkembangan. Oleh karena perkembangan menyangkut berbagai fungsi, baik
jasmaniah maupun rohaniah, maka akan salah apabila kiata beranggapan bahwa
perkembangan adalah semata mata sebagai perubahan atau proses psikologis.
Sebenarnya istilah perkembangan dan pertumbuhan ada
kesamaanya yaitu setidak tidaknya ke dua istilah tersebut menunjukan ke depan
(taraf yang lebih tinggi) Serta tidak dapat begitu saja diulang kembali.
Kesimpulan
Perkembangan adalah suatu proses yang kekal dan tetap
menuju terwujudnya hakekat manusia yang lebih tinggi dan berkualitas
berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar.
Psikologi
perkembangan adalah, cabang dari psikologi yang mempelajari tentang proses
perubahan tingkah laku serta perkembangan individu sepanjang masa hidupnya
Ilmu psikologi perkembangan sudah ada sejak zaman
filusuf.Lalu pada akhir abad ke 18 psikologi perkembangan menyusul sebagai
disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Diawali dengan munculnya aliran philantopinisme, adalah suatu paham yang
mencintai sesama manusia terutama terhdap anak anak. Aliran ini didirikan oleh
Johan Bernhard Basedow, ilmuan Jerman. Dan setelah itu berkembang di seluruh
dunia
DAFTAR PUSTAKA
§ Ahmadi Abu,dkk; 2005;Psikologi Perkembangan; Jakarta;
Rineka Cipta
§ Yusuf,Syamsu; 2004 ; Psikologi Perkembangan anak &
remaja; Bandung; Putra Rosdakarya.
§ Psikologi Perkembangan « Konseling Center
Indonesia.htm(1-4-2011)
Ibadurahman Education (sms premium 25-03-2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar