Jumat, 28 Desember 2012

Pengertian Tujuan Sejarah PSIKOLOGI PERKEMBANGAN




DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................. i
Daftar isi............................................................................................ ii
Kata Pengantar................................................................................. iii

Pendahuluan................................................................... 2

Arti Perkembangan ........................................................ 3

Definisi Psikologi Perkembangan................................... 3

Tujuan Mempelajari Psikologi Perkembangan................ 4

Sejarah Singkat Psikologi Perkembangan....................... 5

Istilah Perkembangan dan Pertumbuhan........................ 6

Kesimpulan.................................................................... 9

Daftar Pustaka



Pendahuluan
Pernahkah kita berfikir, apakah hal yang tidak bisa terulang kembali. Ya jawabannya adalah waktu. Karena seorang bijak pernah berkata “Yang paling jauh dari kita adalah waktu, karena kita tidak bisa mengulanginya lagi walaupun hanya satu detik yang lalu.’’ [1]
Dalam hidup, kita selalu berurusan dengan waktu dimana terkadang kita harus berburu dengan waktu untuk dapat menyelesaikan suatu hal. Sudah tak asing di tenglinga kita akan istilah istilah yang mengaitkan waktu. Seperti time is money misalnya. Ini berarti betapa pentingnya waktu dalam kehidupan kita karenanya waktu itu tidak bisa diulangi lagi, maka kita harus dapat memanfaatkannya dengan baik.
Seiring dengan bertambahnya waktu yang kita rasakan dalam kehidupan kita saat ini, tentu bertambah pula usia kita. Coba kita kembali lagi ke belakang. Masih ingatkah kita kapan kita dilahirkan..?, Jawabannya pasti ingat, ya ingatnya dari orang tua kita, katanya kita lahir tanggal segini, bulan ini, jam segini.Bagaiman keadaan kita waktu itu..? tentunya kita masih memerlukan bantuan orang lain dalam segala hal,karena kita waktu itu tidak bisa melakukan apa apa, yang bisa kita lakukan hanyalah menangis.
Kemudian masih ingatkah kita waktu pertama kali kita bersekolah..? Apakah itu di Taman Kanak kanak atau di Sekolah Dasar. Bagaimana keadaan kita dahulu. Waktu akan berangkat sekolah kita minta diantar oleh ayah atau ibu, karena kita pada saat itu belum berani untuk berangkat ke sekolah sendirian. Lalu dengan kesukaan kita waktu itu. Kita selalu menantikan datangnya hari minggu, karena dihari minggu banyak tanyangan film kartun yang sayang kalau kita lewatkan.
Setelah itu bagaimana waktu kita duduk di bangku SMP, dan juga di bangku SMA. Tentu ada banyak hal yang berbeda,yang kita rasakan dahulu dengan sekarang. Lalu sekarang lihatlah diri kita, wow ternyata kita sudah menjadi dewasa kita duduk di bangku kuliah, Ternyata banyak perubahan dalam diri kita yang kita rasakan saat ini. Coba kita buktikan, apakah celana yang kita kenakan pada saat di sekolah dasar masih bisa di pakai oleh kita pada waktu sekarang ini..? dan apakah kita masih suka menonton film kartun pada hari minggu..? Dengan lantang pasti akan anda katakan TIDAK.
Ini membuktikan bahwa, dalam kita menjalani kehidupan ini dari awal hingga akhir nanti kita akan megalami suatu hal yang berbeda pada setiap tingkat nya. Dalam deskripsi diatas terlihat bahwa suatu hal yang berbeda ada pada tingkah laku, dimana kita masih suka menonton film kartun pada hari minggu dan lihat kita sekarang kesukaan seperti itu telah berubah menjadi kesukaan yang lain sesuai dengan usia kita sekarang. Ini menunjukan juga bahwa setiap individu mengalami perkembang dalam hidupnya.  














Pembahasan
A.    Arti Perkembangan
Seperti sudah disingung diatas bahwa setiap individu mengalami perkembangan. Jadi dapat kita tarik kesimpulan dari diskripsi diatas arti dari perkembangan itu sendiri. Tadi dikatakan bahwa waktu dalam dalam kehidupan manusia tidak bisa diulangi lagi. Kemudian setiap manusia mengalami masa masa, mulai dari konsepsi (lahir) hingga dewasa, dan mati, yang di ilustrasikan diatas  pada individu mengenyam jenjang pendidikan. Dan kemudian terdapat perubahan tingkah laku pada setiap jenjangnya. Ini berarti perkembangan adalah suatu proses yang kekal dan tetap menuju terwujudnya hakekat manusia yang lebih tinggi dan berkualitas berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar.
Dikatakan sebagai proses karena setiap manusia dalam hidup selalu melakukan sesuatu pada setiap masa nya. Dikatakan kekal dan tetap karena manusia selalu berkembang terus hingga ia mati, dan tetap konsisten untuk selalu melakukannya. Dengan munuju kepada arah tingkatan yang lebih tinggi pada setiap tahapnya, untuk mencapai kematangan yang di dapat dari pertumbuhan dan proses belajar.
B.     Definisi Psikologi Perkembangan
Menurut Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan adalah “Cabang dari Psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang baik, yang menyangkut perkembangan atau pun kemunduran prilaku seseorang sejak masa konsepsi hingga dewasa.”[2]
Menurut Dr.H. Syamsu Yusuf LN,M.Pd. Psikologi perkembangan adalah “Salah satu bidang psikologi yang memfokuskan kajian atau pembahasannya mengenai perubahan tingkah laku dan proses perkembangan individu dari mulai masa konspsi (pra natal), sampai mati”.[3]
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan adalah Cabang dari psikologi yang mempelajari tentang proses perubahan tingkah laku serta perkembangan individu sepanjang masa hidupnya.
C.    Tujuan Mempelajari Psikologi Perkembangan
Seperti telah di kemukakan diatas bahwa, psikologi perkembangan adalah mempelajari tentang proses perubahan tingkah laku serta perkembangan individu sepanjang masa hidupnya. Jadi disiplin ilmu ini di pelajari karena kehidupan individu setiap saat selalu berkembang kearah yang lebih tinggi sepanjang hidupnya. Dengan mempelajari disiplin ilmu ini maka di harapkan dapat mengerti dan paham tentang apa itu psikologi perkembangan. Karena disiplin ilmu ini langsung membahas masalah diri kita sendiri, yang notabene akan, sedang,dan pasti akan kita lalui.
Gejala gejala perubahan tingkah laku manusia berkembang setiap saat. Dan kita pun harus mengerti tentang hal itu.Untuk dapat mengerti maka ilmu psikologi perkembangan ini lah solusinya.
Selain itu juga pada permasalahan permasalahan pada setiap individu harus di carikan solusinya. Temuan penelitian menunjukan problem terbesar pada umur remaja (umur yang paling rawan terhadap dampak negatif) ialah kuranganya pengertian terhadap remaja. Orang tua sering di kejutkan dengan perubahan secara tiba tiba, misalnya yang tadinya patuh menjadi tidak patuh. Dan masih banyak hal yang patut kita ketahui tentang dunia perkembangan apakah yang mempengaruhinya untuk berbuat seperti itu apakah di lingkungan sekolah,atau keluarga.
Maka dengan memahami psikologi perkembangan orang tua, pendidik, guru, akan dapat melihat bahwa pertumbuhan psikis yang akan membawa individu kearah dewasa. Pada satu saat akan bebas berfikir, berpendapat dan berperasaan serta tidak ingin di perintah oleh siapapun. Kesalahpahaman anatara orang tua, pendidik, dengan individu yang sedang mengawali proses perkembangannya akan terjadi apabila tahap dan tugas perkembangan tidak di pahami.  
D.    Sejarah Psikologi Perkembangan
Perhatian dan pengamatan terhadap anak anak dimulai oleh para filsuf. Sebenarnya sudah sejak abad ke – 5 sebelum masehi. Contohnya Aristoteles, orang yang menghendaki pendidikan agar menciptakan kehidupan nasional sehingga ia menitikberatkan perkembanganb individu. Ini berarti perhatian mengenai perkembangan anak sudah ada sejak abad para filusuf. Oleh karenanya pemikiran ini ada pada zaman filusuf, maka masih bercampur dengan ilmu filsafat (induk dari segala ilmu), belum menjadi disiplin ilmu sendiri seperti sekarang ini.
Pada akhir abad ke 18 psikologi perkembangan menyusul sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Diawali dengan munculnya aliran philantopinisme, adalah suatu paham yang mencintai sesama manusia terutama terhdap anak anak. Aliran ini didirikan oleh Johan Bernhard Basedow,[4] ilmuan Jerman.
Dengan diawali oleh Bernard Baesedow ini lah maka muncul ilmuan ilmuan lain didunia yang giat mengadakan penulisan tentang gejala pekembangan anak.
Contohnya di Indonesia, yang kita kenal adalah bapak Ki. Hajar Dewantara, buah karya yang kita kenal lewat sejarah adalah mendirikan Sekolah Taman Siswa. Yang menampung banyak anak anak dari semua kalangan agar menuntut ilmu disana. Hal ini menunjukan bahwa Ki. Hajar Dewantara , memperhatikan anak anak. Agar anak anak yang sedang berkembang dapat cerdas. Atau dengan kata lain untuk mencerdaskan anak bangsa, leawat pendidikan sejak kecil.
Saat ini Psikologi perkembangan telah sampai kepada kita. Ilmu ini tidak hanya di pelajari oleh mahasiswa/I jurusan Psikologi saja tetapi juga dipelajari oleh selain pada jurusan psikologi, contohnya kita saat ini di Program Studi Pendidikan Agama Islam. Dan ilmu ini sekarang sudah menjadi ilmu yang mandiri.
Sedangkan di negara Negara lain ilmuan yang meneliti tentang perkembangan individu adalah:
a.       Jerman : Pasangan suami istri Wiliam Stern dan Clara Stern dalam bukunya Psychologi der Pruchen Khindeit (Psikologi anak pada usia sangat muda) 1914
Charlotre Buhler dan suaminya Karl Buhler dengan bukunya Kindheit und Jugend ( Masa anak anak muda) 1928
b.      Inggris : Herbert Spencer dengan bukunya The Principles of Psikology (Prinsip prinsip Psikologi).[5]
c.       Dll

E.     Istilah Pertumbuhan dan Perkembangan
a.       Pertumbuhan
Tumbuh adalah berbeda dengan berkembang. Pribadi yang tumbuh mengandung arti yang berbeda dengan arti yang berkembang. Oleh kerena itu dibedakan antara timbuh dan berkembang. Dalam pribadi manusia, baik yang jasmaniah maupun yang rohaniah terdapat dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju kearah kesempurnaan. Dua bagian kondisional pribadi manusia itu adalah meliputi :
1.      Bagian pribadi material yang kuantitatif
2.      Bagian pribadi fungsional yang kualitatif
Kenyataan itulah yang melahirkan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan..Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya pegaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif dapat berupa pembesaran atau penambahan, tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dan dari sedikit menjadi banyak dan sebagainya. Contohnya adalah berat badan, tinggi badan, usia dll. Tetapi ini tidak berarti bahwa pertumbuhan ini berlaku hanya pada bagian yang kuantitatif saja, karena tidak selamanya material itu kuantitatif Material dapat terdiri dari bahan bahan kuantitatif seperti misalnya atom, sel, kromosom dan dapat pula material terdiri dari bahan bahan kualitatif seperti missal keinginan, ide, pengetahuan, dll. Jadi material ini dapat terdiri dari kualitas maupun kuantitas.
Dari uraian di atas dapatlah kita merumuskan arti pertumbuhan pribadi sebagai perubahan kuantitatif pada material pribadi seperti : sel, kromosom butir darah, lemak, adalah tidak dapat dikatakan berkembang, melainkan bertumbuh. Begitu juga material pribadi seperti kesan, keinginan, ide, pengetahuan, nilai. Selama tidak dihubungkan dengan fungsinya tidak dapatdikatakan berkembang melainkan bertumbuh.   
b.      Perkembangan
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak di tekankan pada segi material, melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat di artikan sebagai perubahan kualitatif daripada fungsi- fungsi.
Perubahan suatu fungsi adalah di sebabkan oleh adanya suatu proses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi itu. Dan disamping itu di sebabkan oleh karena perubahan tingkah laku hasil belajar. Fungsi fungsi kepribadian manusia berhubungan dengan aspek jasmaniah dan aspek kejiwaan.
Fungsi fungsi kepribadian yang jasmaniah misalnya:
-          Fungsi motorik pada bagian tubuh
-          Fungsi sensorik pada alat alat indera
-          Fungsi neurotic pada system syaraf
-          Fungsi pernapasan pada alat pernapasan
Fungsi fungsi kepribadian yang bersifat kejiwaan misalnya :
-          Fungsi perhatian
-          Fungsi pengamatan
-          Fungsi tahapan
-          Fungsi ingatan
-          Fungsi pikiran
-          Fungsi perasaan
Setiap fungsi, baik jasmani maupun kejiwaan, dapat mengalami perubahan. Perubahan pada fungsi fungsi tersebut tidak secara kuantitatif, melainkan lebih bersifat kualitatif. Perubahan yang kualitatif tidak dapat dikatakan tidak dapat dikatakan sebagai pertumbuhan, melainkan sebagai perkembangan. Oleh karena perkembangan menyangkut berbagai fungsi, baik jasmaniah maupun rohaniah, maka akan salah apabila kiata beranggapan bahwa perkembangan adalah semata mata sebagai perubahan atau proses psikologis.
Sebenarnya istilah perkembangan dan pertumbuhan ada kesamaanya yaitu setidak tidaknya ke dua istilah tersebut menunjukan ke depan (taraf yang lebih tinggi) Serta tidak dapat begitu saja diulang kembali. 










Kesimpulan
Perkembangan adalah suatu proses yang kekal dan tetap menuju terwujudnya hakekat manusia yang lebih tinggi dan berkualitas berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar.
Psikologi perkembangan adalah, cabang dari psikologi yang mempelajari tentang proses perubahan tingkah laku serta perkembangan individu sepanjang masa hidupnya
Ilmu psikologi perkembangan sudah ada sejak zaman filusuf.Lalu pada akhir abad ke 18 psikologi perkembangan menyusul sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Diawali dengan munculnya aliran philantopinisme, adalah suatu paham yang mencintai sesama manusia terutama terhdap anak anak. Aliran ini didirikan oleh Johan Bernhard Basedow, ilmuan Jerman. Dan setelah itu berkembang di seluruh dunia




DAFTAR PUSTAKA

§  Ahmadi Abu,dkk; 2005;Psikologi Perkembangan; Jakarta; Rineka Cipta
§  Yusuf,Syamsu; 2004 ; Psikologi Perkembangan anak & remaja; Bandung; Putra Rosdakarya.
§  Psikologi Perkembangan « Konseling Center Indonesia.htm(1-4-2011)
Ibadurahman Education (sms premium 25-03-2011




[1] Ibadurrahman education sms premium (25-03-2011).
[2]. Abu Ahmadi & Munawar Saleh,Psikologi Perkembangan, Jakarta, Rineka Cipta,2005,h.4.

[3] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004,h.3
[4] Abu Ahmadi & Munawar Saleh,Psikologi Perkembangan, Jakarta, Rineka Cipta,2005,h.11
[5] Psikologi Perkembangan « Konseling Center Indonesia.htm(1-4-2011)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar